www.pantauindonesia.id – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bersamaan dengan Hari Jadi Desa Menang Raya ke-23 telah berlangsung dengan meriah di Lapangan Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Acara yang diadakan pada malam Minggu itu dihadiri oleh ribuan warga yang begitu antusias, menciptakan suasana yang penuh keceriaan dan kebersamaan.
Dari sore hingga malam, warga desa menanti dengan sabar untuk menyaksikan serangkaian hiburan menarik. Selain penampilan dari Band Vigorphoria, festival ini juga menghadirkan pentas budaya khas Pedamaran yang menjadi daya tarik tersendiri bagi warga setempat.
Peringatan ini dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diikuti oleh drama Berambak dan berbagai tarian tradisional. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya melestarikan budaya lokal sekaligus memperkuat rasa cinta tanah air.
Momen Bersejarah dalam Merayakan Kemerdekaan dan Tradisi Desa
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Camat Pedamaran, Kepala Dinas BPBD, Kapolsek, dan para pemimpin desa. Kehadiran mereka menandakan dukungan yang kuat terhadap pelestarian budaya serta kebersamaan masyarakat dalam memperingati momen penting ini.
Di samping itu, berbagai perlombaan khas tujuh belasan telah dilaksanakan sebelumnya, menjadi bagian dari rangkaian acara yang mempererat tali silaturahmi antarwarga. Perlombaan-perlombaan ini tak hanya menghadirkan kesenangan, tetapi juga meningkatkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.
Kepala Desa Menang Raya, Rian Saputra, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam mensukseskan acara ini. Apresiasi tersebut sangat penting untuk mengingatkan semua orang tentang pentingnya kerja sama dalam setiap kegiatan masyarakat.
Apresiasi dan Harapan dari Kepala Desa Menang Raya
Rian Saputra menegaskan bahwa momentum peringatan HUT RI yang dipadukan dengan Hari Jadi Desa Menang Raya akan diadakan setiap tahunnya. Hal ini menjadi komitmen untuk menjaga tradisi dan mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap bersatu dan tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang dapat memecah belah. Menurutnya, semangat musyawarah dan kebersamaan harus terus dijaga demi kemajuan Desa Menang Raya ke depannya.
Di akhir sambutan, Rian berharap perayaan di tahun-tahun mendatang akan semakin meriah dan memberikan dampak positif bagi seluruh warga. Dengan penuh semangat, ia mengajak semua untuk berteriak “Merdeka!” sebagai simbol kebangkitan dan harapan.
Tradisi Pemotongan Sajian Khas dan Doa Bersama
Sesuai dengan tradisi yang telah ada, pemotongan sajian khas berupa ayam yang dikenal dengan istilah mengkakak ayam dilakukan oleh Kepala Desa Rian Saputra. Acara ini dihadiri oleh Ketua PKK, Camat Pedamaran, serta para tokoh adat lain yang turut serta memberikan penghormatan kepada para pejuang.
Pemotongan diiringi dengan doa bersama, sebuah tradisi yang tidak hanya sekadar seremoni, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan kepada jasa-jasa leluhur yang telah mengorbankan segalanya untuk desa. Moment seperti ini menciptakan suasana penuh khidmat di tengah keceriaan perayaan.
Setelah proses pemotongan, hiburan kembali dilanjutkan dengan penampilan Band Vigorphoria, yang semakin menggairahkan suasana malam. Masyarakat, yang sudah tidak sabar, ikut bernyanyi dan bergoyang dalam kebersamaan yang harmonis.
Partisipasi Masyarakat dan Kebangkitan Tradisi
Resepsi malam itu menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Desa Menang Raya memiliki rasa kekeluargaan yang kuat. Semua yang terlibat, baik sebagai penonton maupun peserta, menunjukkan bentuk dukungan mereka terhadap keberlangsungan acara-akara seperti ini.
Di akhir acara, pemenang berbagai lomba yang telah diadakan juga diberikan hadiah. Momen pembagian hadiah ini menjadi salah satu puncak acara yang tak kalah meriah, memberikan motivasi bagi warga untuk lebih aktif berpartisipasi di tahun-tahun berikutnya.
Perayaan kali ini menjadi lebih dari sekadar seremoni; ini adalah lambang dari identitas dan kebanggaan masyarakat terhadap sejarah dan tradisi mereka. Semua berharap agar semangat kebersamaan ini terus dipelihara dan diwariskan kepada generasi mendatang.