www.pantauindonesia.id – Jabatan yang diemban bukan sekadar posisi, melainkan sebuah tanggung jawab yang besar. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat, dalam acara Serah Terima Jabatan Administrator dan Pengawas. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Oproom Kantor Dinas Pendidikan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dan staf, menjadikan suasana penuh harapan.
Deden menekankan bahwa jabatan harus diperoleh dengan sikap yang bijaksana. Menurutnya, adanya tanggung jawab dalam posisi yang diemban menjadi pengingat akan pentingnya integritas dan kesadaran bahwa setiap keputusan berdampak pada banyak orang.
Penting bagi setiap individu untuk memahami makna mendalam dari jabatan yang mereka pegang. Dengan begitu, diharapkan para pejabat dapat menjalankan tugasnya dengan penuh kesungguhan dan dedikasi.
Pentingnya Memaknai Jabatan dalam Lingkungan Pendidikan
Menurut Deden, jabatan seharusnya dilihat dari tiga perspektif yang berbeda. Pertama, jabatan sebagai suatu anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri. Dengan sikap syukur ini, individu diharapkan dapat memikul tanggung jawab secara lebih baik dan bijaksana.
Kedua, jabatan juga merupakan ujian untuk setiap individu yang mengembannya. Deden menyatakan bahwa keberhasilan dalam menjalankan tugas akan mencerminkan kualitas diri dan komitmen untuk terus maju. Jika tidak ada perubahan positif, maka seseorang harus mempertanyakan kembali konsistensi dan integritasnya.
Ketiga, jabatan adalah amanah yang harus dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Amanah ini berarti bahwa segala sesuatu yang dilakukan berkaitan dengan jabatan harus dipertanggungjawabkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Kolaborasi untuk Menciptakan Lingkungan Kerja yang Kondusif
Dalam kesempatan tersebut, Deden mengajak seluruh jajaran Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk saling berkolaborasi. Ia menekankan pentingnya menjaga koordinasi antar-pejabat dalam melaksanakan tugas masing-masing. Dengan semangat kerja sama, diharapkan akan tercipta lingkungan kerja yang kondusif dan produktif.
Ia memperkenalkan prinsip PINTAR untuk menjadi pedoman dalam berkolaborasi, yaitu Profesional, Integritas, Nurani, Transformasi, Adaptif, dan Realistis. Prinsip ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan di Jawa Barat.
Pentingnya kolaborasi ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi setiap individu. Dengan bekerja sama, setiap orang dapat saling mendukung dan memperkuat, sehingga tujuan bersama dapat tercapai dengan lebih efektif.
Perubahan Jabatan dan Peneguhan Tanggung Jawab
Acara serah terima jabatan ini melibatkan tujuh pejabat administrator dan pengawas yang melakukan pergantian. Ini merupakan momen penting, bukan hanya untuk mereka yang berpindah jabatan, tetapi juga bagi seluruh lembaga pendidikan untuk memahami alur kepemimpinan yang baru.
Beberapa perubahan penting termasuk penggantian I Made Supriatna oleh Rina Parlina sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III. Hal ini menjadi sinyal bahwa adaptasi dan inovasi harus terus dilakukan dalam lingkungan pendidikan.
Dari sisi lainnya, Dr. Hj. Widhy Kurniatun juga digantikan oleh Dwi Yanti Estriningrum di jabatan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII. Perubahan ini diharapkan dapat membawa semangat baru dalam pengembangan pendidikan yang lebih baik.
Pesan Akhir dalam Acara Serah Terima Jabatan
Di akhir acara, Sekdisdik Deden Saepul Hidayat mengucapkan selamat kepada semua pejabat baru. Ia berharap agar setiap individu yang mengemban jabatan baru dapat melaksanakan tugas dengan penuh komitmen dan tanggung jawab. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi bagi pendidikan yang lebih baik di Jawa Barat.
Deden juga mengingatkan bahwa setiap jabatan yang diemban adalah amanah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga etika, integritas, dan komitmen dalam menjalankan tugas mereka. Dengan menjalani amanah ini sebaik-baiknya, diharapkan pendidikan di wilayah tersebut dapat terus berkembang dan mencetak generasi yang berkualitas.
Kegiatan serah terima jabatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan juga simbol bagi transformasi pendidikan yang berkelanjutan. Melalui penggantian kepemimpinan ini, diharapkan pendidikan di Jawa Barat semakin maju dan mampu menjawab tantangan zaman.