www.pantauindonesia.id – CIAMIS – SMAN 1 Banjarsari, yang terletak di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, baru saja melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Panca Waluya bagi siswa baru tahun pelajaran 2025/2026. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan dan budaya sekolah kepada peserta didik baru, serta membentuk karakter mereka melalui berbagai materi yang telah disiapkan.
Pelaksanaan MPLS di SMAN 1 Banjarsari direncanakan berlangsung selama lima hari. Selama periode tersebut, para siswa akan mengikuti beragam materi yang dirancang oleh sekolah untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap lingkungan pendidikan baru.
Ketua Pelaksana MPLS, Ngadimo, menjelaskan bahwa ada sejumlah materi penting yang akan diberikan kepada siswa baru. Materi tersebut mencakup pendidikan karakter hingga wawasan kebangsaan, semuanya dengan harapan dapat membentuk karakter yang positif pada siswa.
Materi yang telah disusun meliputi Pendidikan Karakter Panca Waluya, deep learning, bela negara, pendidikan anti korupsi, dan berbagai topik lain yang relevan. Harapannya, materi-materi ini dapat dijadikan bekal bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
“Materi-materi tersebut diharapkan mampu menjadi salah satu pemicu yang dapat membentuk karakter siswa baru, serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Ngadimo.
Di hari pertama acara MPLS, pihak sekolah juga mengundang beberapa unsur muspika, seperti Kapolsek Banjarsari dan Danramil dari Koramil Banjarsari, untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut. Melibatkan para orang tua siswa juga menjadi salah satu langkah penting agar mereka dapat melihat secara langsung proses pengenalan sekolah ini.
Kegiatan MPLS diikuti oleh 486 siswa baru, terdiri dari 179 laki-laki dan 307 perempuan. Acara ini berlangsung di kampus SMAN 1 Banjarsari dan dihadiri oleh perwakilan dari instansi pemerintah serta orang tua/wali siswa baru.
Ngadimo menambahkan bahwa MPLS merupakan salah satu upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga sekolah yang baik melalui pengembangan lingkungan sekolah dan meningkatkan pemahaman serta partisipasi siswa dalam mendukung sekolah sebagai lembaga pendidikan.
“Kegiatan ini pun merupakan sarana untuk mendorong siswa baru agar aktif menambah pemahaman tentang lingkungan dan mengembangkan kreativitas sesuai dengan minat dan bakat mereka,” tuturnya.
Instansi pemerintahan yang terlibat dalam MPLS juga diberdayakan sebagai narasumber untuk menyampaikan materi kepada para siswa baru. Dalam hal ini, pihak TNI akan mensosialisasikan mengenai bela negara, Polri akan menyampaikan tentang tertib lalu lintas, dan BNN akan memberikan informasi terkait narkotika.
Sementara itu, Plt Kepala Sekolah SMAN 1 Banjarsari, Sulastri Herdiani, mendukung penuh setiap program MPLS Panca Waluya yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia mengharapkan bahwa semua siswa yang mengikuti MPLS ini akan membawa karakter yang diajarkan oleh budaya Sunda.
Sulastri juga menyampaikan bahwa MPLS Panca Waluya adalah langkah strategis untuk mengenalkan siswa pada nilai-nilai utama dalam mencapai kebahagiaan, seperti Cager (sehat), Bager (kuat), Bener (benar), Pinter (cerdas), dan Singer (indah).
“Kami berharap hasil akhir dari kegiatan ini adalah siswa mampu menjadi individu yang bermanfaat bagi sesama, baik di lingkungan sekolah, di rumah, maupun di masyarakat,” ujarnya.
Tujuan Utama Kegiatan MPLS Panca Waluya di SMAN 1 Banjarsari
Tujuan utama dari MPLS Panca Waluya adalah untuk memberikan pemahaman dan bekal yang cukup kepada siswa baru. Dalam era globalisasi yang kian berkembang, karakter dan kompetensi siswa menjadi sangat penting untuk dimiliki. Kegiatan ini dirancang agar siswa tidak hanya mengenal lingkungan sekolah tetapi juga nilai-nilai yang melekat padanya.
Melalui materi seperti pendidikan karakter dan bela negara, siswa diharapkan dapat membangun sikap disiplin dan tanggung jawab. Selain itu, kesadaran akan pentingnya partisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat juga diajarkan dalam kegiatan ini.
Salah satu aspek penting yang ditekankan adalah pendidikan anti korupsi yang diharapkan dapat menanamkan nilai kejujuran dan integritas. Dengan pengenalan dini terhadap isu-isu ini, diharapkan siswa dapat memiliki pola pikir yang lebih baik di masa mendatang.
Kegiatan ini juga mencoba mengupayakan peningkatan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkoba. Materi yang diberikan oleh BNN menjadi salah satu langkah preventif untuk mencegah generasi muda terjebak dalam penggunaan obat-obatan terlarang.
Dengan melibatkan banyak instansi dan narasumber, diharapkan siswa mendapatkan pemahaman yang lebih holistik mengenai dunia di sekitar mereka. Engagement seperti ini juga penting untuk membangun jaringan sosial yang baik diantara sesama siswa.
Peran Orang Tua dalam Mendukung MPLS
Peran orang tua dalam kegiatan MPLS sangatlah krusial. Dengan menghadiri acara pembukaan, orang tua dapat menyaksikan secara langsung proses pengenalan lingkungan sekolah anak mereka. Hal ini juga menjadi momen untuk memperkuat komunikasi antara sekolah dan orang tua.
Orang tua diharapkan dapat memberikan dukungan moral dan emosional kepada anak-anak mereka selama proses adaptasi di sekolah. Keberadaan orang tua dapat memberikan rasa aman bagi siswa baru yang mungkin merasa cemas di lingkungan baru.
Selain itu, kehadiran orang tua juga menjadi contoh bahwa mereka peduli terhadap pendidikan anak. Ini bisa menjadi motivasi tambahan bagi siswa untuk lebih giat belajar dan berprestasi di sekolah.
Pihak sekolah juga memungkinkan diskusi antara orang tua dan guru. Diskusi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi dalam proses pendidikan siswa. Keterlibatan orang tua dalam aktivitas sekolah pun dapat menunjukkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama.
Di era digital ini, kolaborasi antara orang tua dan sekolah masih sangat dibutuhkan. Dengan adanya teknologi, komunikasi yang baik antara orang tua dan pihak sekolah dapat terjalin dengan lebih mudah, sehingga setiap perkembangan siswa dapat dipantau dengan baik.
Kesimpulan dan Harapan untuk Siswa Baru
Kegiatan MPLS Panca Waluya di SMAN 1 Banjarsari merupakan langkah awal yang krusial untuk para siswa baru. Dengan materi yang beragam dan melibatkan berbagai stakeholder, diharapkan siswa dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan baru mereka. Pembekalan karakter serta penanaman nilai-nilai positif menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.
Orang tua dan masyarakat juga diharapkan dapat mendukung siswa selama proses transisi ini. Keterlibatan aktif dari semua pihak akan memastikan bahwa siswa tidak hanya berhasil secara akademis tetapi juga personal.
Keinginan untuk menghasilkan siswa yang bermanfaat bagi masyarakat menjadi harapan terbesar dari kegiatan MPLS ini. Dengan pengenalan yang baik terhadap lingkungan dan nilai-nilai positif, diharapkan para siswa mampu tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar.
Dengan demikian, MPLS Panca Waluya tidak hanya menjadi ajang perkenalan, tetapi juga menjadi pijakan awal bagi siswa dalam menjalani perjalanan pendidikan mereka. Harapan akan masa depan yang lebih baik tergantung pada generasi muda yang siap membangun, mendorong, dan berpartisipasi secara aktif di masyarakat.
